Mungkin karena kurang leluasa dengan posisi berdiri, Mbak Asni mengajak kami bertiga segera menyudahi acara mandi bersama. Dan mengajak pindah lokasi ke kamar tidur. Salim yang anak keturunan Arab telentang di atas kasur, penis nya yang sangat panjang menegang ke atas persis seperti orang punya ekor. Mbak Asni tanpa ragu-ragu segera mengangkanginya dan menyodorkan vaginanya.
Salim kegirangan segera menjilatinya dengan rakus sampai berbunyi cipak-cipuk. Mbak Asnipun keenakan sambil menyosor-nyosorkan vaginanya ke mulut Salim agar lidah Salim lebih masuk ke dalamnya. Tanpak Salim semakin gigih menyedoti cairan vagina Mbak Asni. Sedang Edo yang tak tahan menunggu lalu menyodorkan penisnya yang bulat hitam ke mulut Mbak Asni. Mulut Mbak Asni tampak menganga menyambut kehadirannya. Lidahnya berputar-putar mengulum Penis Edo, lalu memainkannya maju mundur. Terang saja Edo melenguh-lenguh merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Aku tak habis berpikir menyaksikan istri seorang pejabat terhormat dengan ganas mengerang-erang menikmati pelayanan kami. Barangkali suaminya memang sudah tua atau impoten, hingga tidak menyia-nyiakan kehadiran kami. Padahal menurutku Mbak Asni cantik sekali, hidungnya mancung, bibirnya agak tebal, sensual sekali. Dan badannya padat berisi apalagi kala kuremas-remas payudaranya
Membuatku gemas sekali menyedoti ujung putingsusunya. Lidahku mengais-ngais agak ngawur ke sana ke sini. Tapi semakin ngawur semakin membuat Mbak Asni bersemangat mengocok penis Edo dengan mulutnya. Dan akhirnya Edo tampak kewalahan menahan permainan Mbak Asni. Tangannya mencengkeram kepala Mbak Asni sambil mendorong ke arah selangkangannya.
Hingga penisnya habis tertelan mulut Mbak Asni, lalu “Cret…, cret…, crettt”, penisEdo menyemburkan maninya, Mbak Asnipun tidak merasa jijik atau bagaimana segera menelan habis maniEdo, sambil lidahnya terus menjilati ujung penisEdo. Karuan saja Edo kegelian dan terus memuntahkan spermahingga loyo.
Aku segera membalik badan Mbak Asni lalu kedua kakinya buru-buru kuangkat ke atas. Vaginanya kelihatan terbuka kemerahan walau dirimbuni bulu yang sangat lebat. Lalu…, “Blesss”, sekali tancap penis ku amblas ke dalamnya. Karena penisku sudah berdenyut-denyut dari tadi maka seperti orang kesetanan aku mengayunkan pinggangku maju mundur.
Mata Mbak Asni membelalak merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Dari vaginamengalir cairan lendir banyak sekali. Akibatnya goyanganku menimbulkan suara gaduh. Mbak Asni mengerang-erang kala aku menyemburkan air maniku.Banyak sekali keluarnya, maklum lagi bernapsu besar.
Salim segera menggantikan posisiku, dan langsung memompa vaginaMbak Asni. Aduh, tak terbayangkan kenikmatan yang dirasakan oleh Mbak Asni. Mukanya tampak bahagia sekali. Pinggulnya menghentak-hentak mengikuti gerakan Salim.
Comments on “Ngentot Istri Kepala Dinas”